Penyanyi Once Mekel mengungkap, kebijakan Work From Home (WFH) yang diterapkan pemerintah sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus corona (Covid 19) juga berimbas bagi musisi Tanah Air. Para musisi, ataupun band band di Indonesia membutuhkan pagelaran acara atau panggung musik. Tentu, membutuhkan kerumunan massa, untuk menampilkan karya karya atau lagu ciamik yang telah diciptakan. Dewa 19 pun, kata Once bercerita, terpaksa membatalkan sejumlah konser akbar di tengah imbauan physical distancing pemerintah. Otomatis, Once dan rekan rekan bermusiknya juga kehilangan pemasukan.
Kebijakan WFH ini dikatakan Once juga berdampak pada musisi yang biasanya secara regular tampil di bar, cafe, maupun restoran. Pasalnya, tempat tempat tersebut terpaksa tutup di tengah kebijakan WFH. Walhasil, tanpa adanya konser, para musisi yang kerap tampil di cafe, bar maupun restoran tidak punya pemasukan. Hal tersebut tentunya membuat para musisi ini sangat terdampak secara finansial. Seperti yang lain, ya kita tidak ada pekerjaan beberapa waktu ini, tidak ada manggung. Bahkan beberapa jadwal konser besar bersama dewa 19 dijadwal ulang. Jadi saya kira memang kita semua mengalami hal yang sama, tidak punya pekerjaan.
Khususnya teman teman musisi kehilangan jadwal manggung beberapa waktu terakhir. Mungkin sampai waktu yang tidak ditentukan kita tidak tahu kapan, jadi kita harus siap siap. Ada dua tipe musisi. Kalau musisi seperti teman teman artis yang relatif lebih banyak tabungannya, WFH ini belum dirasa dampaknya. Tapi untuk teman teman yang biasa manggung di cafe, main regular di cafe atau restoran, itu paling terdampak. Karena kalau ini berlangsung lama, dan tempat pekerjaannya tutup, jadi dia tidak ada pemasukan.
Kita sesama musisi harus memberi perhatian dan kalau bisa saling membantu dalam kondisi seperti ini. Banyak teman teman yang saya kira terdampak juga. Selain musisi juga teman teman teknisi, profesi penunjang panggung musik. Penyelenggara event pastinya banyak yang terpukul, sangat terasa. Event organizer tidak bisa mengggelar acara, kru, sound engineer, terdampak. Kalau untuk kehidupan sehari hari selama WFH Puji Tuhan ya, saya dan keluarga baik baik saja. Masih ada cukup lah, masih ada cukup tabungan. Tapi saya tidak tahu kalau kondisi ini berlangsung cukup lama.
Kalau sangat lama juga bisa sangat mengkhawatirkan, khususnya untuk komunitas musisi. Kalau saya sih hidup seperti ini, tinggal di rumah, sangat menyenangkan karena saya orangnya memang suka di rumah saja. Baca buku, nonton TV, saya orangnya tidak terlalu suka jalan. Saya memang suka kerja dari rumah, jarak jauh. Sebetulnya karena ada pelarangan kerja di luar saya juga belakangan makin pintar menguasai teknologi untuk komunikasi jarak jauh. Terutama dalam membuat rekaman bareng teman teman musisi dari jarak jauh, bagaimana sistem live streaming yang bagus. Saya belakangan sama teman teman band rajin live streaming. Memang secara teknis banyak faktor, seperti hardware dan juga internet. Banyak.
Sebelumnya saya sedikit kesulitan untuk membuat live streaming yang bagus. Kalau dari satu sumber sih tidak begitu sulit, tapi kalau bareng teman teman band, yang juga live streaming dari rumah masing masing, masih agak kesulitan. Saya lagi coba coba. Saya lagi menyelesaikan buku saya. Buku penolong untuk membuat lagu. Nanti saya akan beritahu kalau sudah rampung dan mau rilis. Buku untuk teman teman musisi, song writer. Saya berharap agar buku ini nanti dapat membangkitkan gairah teman teman musisi untuk berkarya. Meskipun ini sumbangsih saya kecil. Saya mengisi hari hari saya juga dengan hal hal yang menggairahkan saya. Menciptakan karya baru, atau membuat buku. Itu yang saya lakukan. Selain itu saya juga jadi sempat belajar sesuatu yang baru dan melatih beberapa hal baru.
Saya belajar sesuatu yang baru dari buku buku yang sudah saya beli lama tapi tidak pernah baca. Karena WFH saya jadi sempat baca itu semua. Lalu juga ada beberapa instrumen musik yang saya jarang latih saya akhirnya bisa latihan. Saya juga ajarin anak saya, main musik sama dia. Jadi, ini juga menjadi kesempatan saya mengajari anak saya supaya dia mengisi hari harinya dengan belajar dan berlatih. Kita syukuri saja apapun keadaan kita supaya hidup ini bisa bergairah.
Sesekali kita kan bisa kontak lewat video call dengan kerabat kerabat yang jauh. Bayangkan kalau kita berada di jaman dulu, belum ada internet. Saya kira kita harus syukuri saja semua keadaan apapun. Apalagi kalau kasih sehat. Jangan kita terlalu terpukul atau down di tengah kondisi ini. Jadi kita harus punya mindset mensyukuri bahwa kita masih hidup, kita masih sehat.