Sering dikritik karena tak kunjung hengkang dari Honda, Marc Marquez ternyata seorang pembalap yang 'tak pilih kasih'. Tak pilih kasih dalam artian ini ialah Marc Marquez tak keberatan untuk membela tim pabrikan manapun. Catatannya,tim tersebut mampu dan berani memberikan spek motor yang mampu membawanya untuk meraih gelar juara dunia MotoGP.
Bukan menjadi rahasia lagi, dominasi Marc Marquez di ajang balap Grand Prix tak bisa dibantahkan. Sejak menjalani debut di ajang MotoGP 2013 silam, hegemoni pria asal Spanyol sangatlah terasa. Dari tujuh kali maksimal merengkuh gelar juara, pembalap yang kini berjuluk Super Marc itu menggondolnya sebanyak enam kali.
Dominasi saudara dari Alex Marquez tersebut terhenti di MotoGP 2015 oleh Jorge Lorenzo. Diungkapkan oleh manajer Marc Marquez, Emilio Alzamora, pembalapnya itu bukan tipikal pembalap yang pilih kasih. Ia tak peduli dengan nama Ducati, Yamaha, maupun Honda, asal tim tersebut berani menggaransinya peluang untuk meraih gelar terbuka lebar, maka ia akan tinggal disitu.
"Dia (Marc Marquez) merupakan pembalap yang masih sangat muda, jangan pernah lupakan itu." "Baginya fokus utama ialah memenangkan gelar juara dunia sebanyak mungkin," terang Emilio Alzamora, dikutip dari laman "Ia tipikal pembalap yang tak mempedulikan merk motor (tim pabrikan), baik itu dnegan tim yang sama maupun berbeda, asal mampu memberikan peluang besar untuk mencapai apa yang ia inginkan, Marquez akan tim tersebut," jelasnya menambahkan.
"Bagi Marc Marquez, setiap musimnya ia hanya memiliki satu tujuan, yakni menjadi juara." Ia tidak bisa memungkiri, sejauh ini tim yang mampu menggaransi apa yang diinginkan oleh Marc Marquez ialah tim Honda. "Semua kondisi telah diberikan untuk menggaransi Marc memiliki konsistensi dalam meraih tujuannya menjadi juara," ujarnya.
Apa yang diungkapkan oleh Emilio Alzamora terkaitan dengan kondisi panas yang tengah terjadi di kubu Honda. Tim oranye asal Jepang itu sedang dilanda mendung tebal setelah Alberto Puig selaku bos Honda memunculkan nama Pol Espargaro untuk menjadi tandem Marc Marquez. Marquez pun berang dengan kondisi tersebut, mengingat ia merasa kontrak sang adik dipermainkan.
Alex Marquez yang belum melangsungkan balapan sama sekali, seakan divonis tak akan sukses di MotoGP tahun ini. Puig sendiri beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Honda akan memberikan perpanjangan kontrak kepada Alex jika performanya memuaskan. Namun dengan munculnya nama Pol Espargaro, Marquez menilai apa yang dilakukan oleh timnya terasa tak adil.
Satu yang menjadi catatan, Marc Marquez bersedia menandatangani kontrak selama empat tahun bersama Honda, satu di antara alasannya ialah bergabungnya sang adik. Jika musim depan sang saudara akan 'turun kasta' dan membela tim satelit, Marc Marquez memiliki peluang untuk hengkang. Pasalnya, Super Marc memiliki keyakinan, ia akan tetap tinggal dalam suatu tim dengan durasi lama asal mampu memberikan kenyamanan.