Semakin banyaknya selebritis Indonesia yang mengambil program bayi tabung untuk memiliki momongan membuat masyarakat ikut penasaran dengan metode tersebut. Dikenal juga sebagai in vitro fertilization atau IVF, program ini dilakukan dengan merekayasa proses pembuahan di luar tubuh perempuan. Kemudian setelah berhasil secara medis, embrio lantas dibekukan dan dipindahkan ke rahim dengan harapan kehamilan akan terjadi.
Selain itu, pasangan suami-istri yang hendak menjalankan program ini juga disarankan memperhatikan makanan yang mereka konsumsi. Pola makan yang dipilih bertanggung jawab atas kualitas jumlah telur, keseimbangan hormon, kualitas sperma, kondisi rahim, hingga proses-proses lain yang berhubungan dengan kesuburan.
Jenis makanan yang menunjang bayi tabung
Adapun jenis makanan yang sebaiknya masuk menu makan sebelum menjalani bayi tabung mencakup:
- Sumber zinc
Sumber zinc seperti susu, kentang, kacang-kacangan, daging, serta biji-bijian dapat Anda konsumsi untuk memenuhi asupan mineral tersebut. Zinc sendiri berkontribusi dalam membantu dan mengatur hormon tubuh, termasuk hormon kesuburan;
- Sumber zat besi
Tak jarang bumil mengalami anemia karena kekurangan zat besi yang berhubungan dalam pembentukan sel darah merah. Sejumlah sumber zat besi yang dapat Anda konsumsi adalah bayam, biji labu, dan tiram;
- Sumber asam folat
Asam folat berperan penting dalam perkembangan jaringan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Brokoli, kacang polong, dan kacang-kacangan adalah sumber asam folat yang sebaiknya dikonsumsi untuk mendukung proses bayi tabung;
- Sumber protein
Ada banyak sumber protein yang dapat Anda santap. Antara lain tahu, telur, yoghurt, hingga daging ayam tanpa lemak. Protein dikenal sebagai bahan pembangun kehidupan dan perawatan kesuburan untuk mendapatkan keturunan yang baik;
- Sayur dan buah
Sayur berdaun hijau seperti bayam dan buah seperti pisang serta kurma adalah makanan-makanan lain yang dianggap memberikan manfaat selama Anda mengikuti perawatan bayi tabung.
Pertimbangkan ikut diet mediterania bersama pasangan
Dilansir pada laman CNNIndonesia, Dokter Aimee Eyvazzadeh, ahli reproduksi asal Amerika Serikat, mengungkapkan diet mediterania dapat mendongkrak tingkat keberhasilan bayi tabung, terutama pada perempuan berusia di bawah 35 tahun dan tak memiliki risiko obesitas. Karena ikut mempengaruhi kesehatan sperma, diet ini pun dianjurkan juga untuk suami.
Berbeda dari diet untuk menurunkan berat badan, diet mediterania hanya menganjurkan Anda menghentikan konsumsi garam untuk diganti dengan rempah-rempah. Kemudian, Anda disarankan juga beralih ke produk susu rendah lemak.
Isi piring Anda dan pasangan dengan sumber protein tanpa lemak, misalnya ikan dan unggas. Lanjutkan dengan mengonsumsi biji-bijian seperti quinoa dan gandum, lalu tambahkan kacang-kacangan seperti kacang lentil dan buncis. Sementara untuk pilihan lemak sehat, Anda dapat mengonsumsi alpukat dan memakai minyak zaitun.
Semoga rencana bayi tabung yang akan Anda ikuti berjalan lancar!