Pebulu tangkis Indonesia, Siti Fadia mencoba mengambil hikmah pembelajaran di tengah situasi pelik akibat virus corona saat ini. Wabah virus corona seakan akan memaksa dirinya untuk memikirkan ternyata hidup bukan olahraga saja. Virus yang berawal dari Wuhan tersebut juga telah membuat berbagai turnamen bulu tangkis dunia terpaksa ditangguhkan jadwalnya.
Hal itu membuat para atlet bulu tangkis kini lebih berkurang intensitas latihannya. Yang terpenting dari setiap pelatihan yang dijalani utamanya bertujuan untuk menjaga kebugaran fisik dan kualitas sentuhan. Apalagi, saat ini bersamaan dengan waktu bulan ramadan dimana setiap umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Siti Fadia yang merupakan pebulu tangkis muda ganda putri Indonesia bercerita tentang kondisinya saat ini. Pebulu tangkis yang masih berusia 19 tahun tersebut mengaku dirinya jadi lebih rajin menjalankan ibadah puasa pada tahun ini. Salah satu alasanya bisa menjalankan puasa lebih lancar karena intensitas latihan yang lebih ringan mengingat tidak ada turnamen yang dilakoni.
Atlet kelahiran Bogor tersebut mencoba menceritakan kesehariannya ketika berada di asrama. Sekarang, ia lebih senang mengisi kegiatan di luar latihan dengan memasak. Fadia yang awalnya jarang masak, sekarang semenjak corona justru ia memiliki waktu untuk bisa belajar memasak.
"Semenjak diam di asrama, saya jadi sering masak sendiri menyiapkan makanan untuk berbuka," kata Fadia. "Memang sudah disediakan sih, tapi kadang suka pengen bikin makanan ringan atau miniman sendiri," ujar pemain ganda putri tersebut. "Dari dulu dan sampai sekarang saya memang nggak bisa masak, tetapi sudah mulai ada peningkatan sih dibanding sebelum Corona ini ada,” jujurnya.
Fadia pun sangat berharap pandemi virus corona saat ini bisa segera mereda. Sehingga, kehidupan bisa berjalan dengan normal kembali dan ia beserta rekan atlet lainnya bisa balik tanding di atas lapangan. “Harapannya semoga cepat pulih biar bisa bertanding lagi dan bisa melakukan aktifitas seperti biasa,” tutup Fadia.
Fadia pun harus lebih bersabar untuk bisa pulang ke rumah. Hal dikarenakan PBSI baru saja merilis pengumuman bahwa para atlet tidak diperbolehkan meninggalkan Pelatnas pada momen lebaran nantinya. Atlet hanya diperbolehkan untuk menerima kunjungan dari orang tua dan keluarga secara terbatas di momen lebaran.
Kepastian tersebut telah disampaikan oleh Achmad Budiharto selaku Sekjen PBSI, Kamis (15/5/2020) malam. "Selama masa libur lebaran, atlet tetap harus berada di pelatnas dan masih belum boleh meninggalkan pelatnas," ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, dilansir . PBSI akan tetap memfasilitasi kebutuhan mereka di pelatnas, termasuk kebutuhan makanan dan latihan, akan diatur dan dikontrol oleh bagian bagian terkait," tambahnya.
Para atlet pelatnas hingga saat ini masih menjalani program latihan khusus selama masa pandemi corona. Hal itu dilakukan bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh dan menjaga agar feel bermain tidak hilang.